Kuncup-kuncup bunga mulai merekah di pagi hari. Mengundang geliat lebah-lebah madu yang kemudian menari-nari. Disambut hangat burung kolibri yang tidak mau tertinggal berebut madu. Hewan-hewan pengerat tak ketinggalan mulai mengendus-endus benda, meremas-remas tanah. Kucing di beranda rumah juga meregangkan badan dan tertawa.
Sinaran pagi selalu seolah memberi nyawa. Yang tadinya murung jadi gembira, yang awalnya mengkerut jadi menyala. Tak semestinya pagi disambut rona suram. Sementara pagi selalu sibuk memberi senyuman.
Pagi selalu hadir, walau dihalang bukit. Pagi tidak pernah absen, walau sedikit. Pagi pasti berusaha mencari-cari celah di sela-sela sempit. Sekedar untuk memberi kabar pada penduduk bumi bahwa sekarang waktunya bernyanyi.
Tak semestinya juga pagi dilalui dengan meringkuk di ranjang empuk. Padahal rezeki tumpah turun dari langit meruah, bertumpuk-tumpuk. Tak seharusnya kamar pengap dibiarkan terus menutup, padahal kesegaran di luar sana meletup-letup. Mari sahabat......kita sambut hari dengan membiarkan dirimu dipeluk sang pagi.
0 komentar:
Posting Komentar