Rabu, November 17, 2010

Darah Kurban

Tema pengorbanan banyak sekali mewarnai kisah-kisah legenda. Sebut saja mulai dari cerita Romeo dan Juliet, Siti Asiah istri Fir'aun, Ramayana, Cinderella and Prince Charming, Ashabul Kahfi, Sampai kisah Cinta Fitri :)

Pastinya ga ada kesepakatan tentang tema yang melandasi lahirnya cerita itu. Toh kisah legenda yang ada dibuat dan dituturkan oleh beragam bangsa di segenap penjuru dunia. didongengkan pada anak-anak di kurun waktu sejak berabad-abad silam. Kalaupun tidak, manuskrip tua dan buku-buku lusuh menjadi bukti sejarahnya.

Pengorbanan memang bahasa yang universal. Pengorbanan adalah pasangannya Cinta. Mereka seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Kalo cinta bisa membuat orang menangis, begitu pula sifat pengorbanan, yang bisa membuat hati terharu. Kalo cinta bisa membuat orang buta, begitu pula pengorbanan, ia bisa bikin manusia tidak mengukur batasan dirinya. kalo cinta mampu membuat manusia jadi lebay, tak jauh dengan pengorbanan yang bisa membuat orang berdebar-debar.

Tapi itulah naluri dasar kita. Sehingga seorang wanita bersiap diri mengorbankan nyawa demi lahirnya anak tercinta. Para ayah berangkat kerja demi keluarga. Pemimpin begadang dan memeras keringat tak kenal henti. Para guru bersabar dengan kebengalan siswa dan sedikitnya gaji. Karyawan bertahan dalam intimidasi kerja.....Para pecinta memang punya cadangan pengorbanan yang tidak terhingga.

Semuanya tidak perlu belajar hal ini, yaitu tentang Filosofi pengorbanan. Bahwa untuk mendapat kenikmatan, kita harus membayar dengan kepedihan. Begitu beruntungnya kita, ritual pengembelihan nabi Ismail menutup acara pengorbanan tumbal manusia. cukup dengan hewan ternak seperti domba, unta, dan sapi. Tidak ada anak gadis cantik yang harus disembelih, anak muda tampan yang ditikam, yang dipersembahkan sebagai bentuk penyembahan dan pengorbanan pada Tuhan. Padahal untuk Allah Rabbul'alamin, segala sesuatu adalah layak dikorbankan...

0 komentar:

Posting Komentar