Kamis, Agustus 02, 2012

Ramadhan 1433 H

Segala puji hanya bagi Allah, Pencipta dan Pengurus Alam Semesta. Dzat Yang Tidak pernah tidur dan kelelahan dalam Membagi rezeki kepada segenap makhluk ciptaan-Nya.

Ramadhan ini kembali kita bersua. Sejuta cinta tertumpah dari berbagai arah. Dia Yang Maha Baik Melipatgandakan kebaikan-Nya di bulan agung ini. Mempesona insan beriman, mengharu rasa bahagia orang yang mengejar derajat takwa.

Ramadhan datang setiap tahun menyambangi kita sebagai pribadi atau komunal. sebagai perusahaan atau bahkan negara. masing-masing menyambutnya dengan cara yg unik dan meriah. Uniknya, di ramadhan ada yang menghitung-hitung keuntungan bisnis, mengkalkulasi perputaran modal, merancang menu harian ta'jil dan sahur, membayangkan barang-barang baru apa aja yang harus dibeli diakhir bulan.

Tapi terserahlah...semoga saja mereka yang melakukan itu tidak lupa akan esensi ramadhan yang sejatinya adalah memburu derajat mulia di sisi Tuhan. Yang artinya pula bahwa unsur ruhani mendahului jasadi. Bahkan ruhani menjadi fokus dari segala sasaran ibadah dan perbaikan akhlak.

Welehh...ko saya malah meracau ala ustadz yang lagi ceramah ya :P

Ya inilah ramadhan dengan keistimewaan-keistimewaan yang melimpah. Ia hadir di setiap tahun bagai oase di tengah gurun pasir. bak air jernih segar untuk pengembara yang dilanda dahaga. Menyediakan kesejukan tepat di jantung kesibukan hidup yang meranggas iman dan kekerabatan.

Kadang tak butuh diskusi dan debat agar satu masalah tuntas. Kadang ga perlu perantara untuk islah perkara antara dua pihak. Kadang tak selalu perlu terapi agar emosi dan amarah bisa reda segera. Kadang tak perlu hiburan dan rekreasi untuk menghapus dendam di hati.

Ramadhan...ia datang lalu lapurlah sebahagian dari berjuta masalah di negeri ini, di kantor ini, di keluarga ini, dan di jiwaku ini. Berjuta orang kembali merasakan lapangnya dada, berjuta orang kembali menikmati ademnya ibadah, berjuta orang kembali merasakan hangatnya persaudaraan dan bening hati.

Ramadhan...ia datang seperti dokter yang menyambangi kampung para pesakitan. Mendiagnosa mereka lalu memaparkan sebab-sebab sakitnya. Memberi evaluasi tahunan dan menjelaskan organ jiwa mana saja yang memerlukan obat dan terapi. Ramadhan datang menyembuhkan jiwa yang lama sakit. Ramadhan datang memulihkan hati yang lama tak terawat. Ramadhan datang menggugah kesadaran tentang hati yang lama diabaikan.

Shaum tidak hanya mendidik rasa empati, tapi juga memuat banyak implikasi lain, dampak ikutan yang tidak bisa lepas. diantaranya shaum melembutkan hati dan ujung-ujungnya jadi rajin evaluasi diri. Shaum juga mengajak disiplin yang ujung-ujungnya melatih kita memaksa diri untuk berbuat kebaikan. Soalnya kita seringkali malas dan ga full dalam beribadah. Cuma sisa tenaga dan sisa dana.

Ada juga keajaiban-keajaiban yang banyak di sini. Selain karena keberkahan tersendiri Allah memberikan 'hiburan' untuk orang-orang beriman berupa kemenangan-kemenangan perang, rezeki yang berkah, kebiasaan hasanah baru yang muncul, pulihnya penyakit-penyakit, atau ilmu-ilmu baru yang ditemukan. Anakku Hanan secara tak diduga belum pernah membatalkan puasanya hingga di hari ke 12 ini. Dia kuat dan tidak mengeluh. Subhanallah, padahal saya sendiri 'kurang' dalam mendidik shaumnya.

Allah mengajak dan menyadarkan kita dengan cara-Nya yang Indah




0 komentar:

Posting Komentar