Waktu pagi, Kerajaan-Nya menggeliat berdiri
diwakili ruas-ruas cahaya yang menyusup ke celah daun dan pohon
yang segera memberangkatkan embun untuk segera pergi
yang meniupkan kesegaran sebanyak berton-ton
Bumiku...Indahnya tak terperi
tak berhenti bernyanyi dan memberi
rumah untuk semua yang gemar berpuisi
karena keindahan itu melahirkan seni, lagi dan lagi
Ingin aku memeluknya tapi ia terlalu besar
malah aku yang kini dipeluk rimbanya yang kekar
mereka yang terdiri dari makhluk kecil, sampai yang berdiri - tinggi tegar
Ia kuat, ia lembut, gerak geriknya menghipnotis nalar
Kau adalah model yang tak henti-henti dilukis seniman
Menemani kisah-kisah para pahlawan dan para petualang
Bersanding dgn gunung serta tebing membentuk taman
Beruratkan sungai dan jejak jejak hewan yg menghalau alang
Jangan tumbang, tetaplah di sini mengirim pesan
dari generasi lampau hingga terpantul ke masa depan
Seperti kau membisiki naluri secara pelan
dari generasi lampau hingga terpantul ke masa depan
Seperti kau membisiki naluri secara pelan
0 komentar:
Posting Komentar