Rabu, Juni 11, 2014

Tabir yang Menunggu Terbuka

Di kedalaman laut, di dasarnya ada puing-puing perahu karam yang menyimpan harta karun melimpah. Tapi ia termenung dalam gelap dan sunyi berkepanjangan menanti penyelam yang berani menantang.

Jauh di kedalaman bumi, berjajar bukti dan prasasti kegemilangan manusia di masa lampau. Lama ia dihimpit dekapan tanah yang memaksanya menjadi fosil-fosil tak bertuan, tak bertuah.

Masih terbenam di antara batu-batu serta ceruk yang amat dalam, sosok-sosok teronggok seolah ingin bercerita tentang kisah zaman mereka. Ada sayat pilu, gaduh peperangan, dan kisah-kisah cinta pelipur lara umat manusia. Lama membisu, sampai kain dan kulitpun mengkerak membatu.

Di ketinggian angkasa, mematung teguh rembulan yang rona-nya tak lekang di makan waktu. Matanya selalu syahdu menatap bumi seolah berisi hasrat sedih melihat berulangnya sejarah manusia sejak masa lalu. Bak cakram penyimpan data, ia merekam peristiwa demi peristiwa di bumi, sampai wajahnya tak bisa berpaling muka.

Di layar televisi diputar drama-drama, cerita dan artisnya banyak bumbu-bumbunya. Seolah nyata tapi ia bohong belaka. Tapi anehnya..semakin modern, riwayat hidup seorang tokohpun direkayasa penuh polesan pencitraan. Make sana sini, puja puji tak kenal batasan, sampai mau disamakan dengan nabi.

Lihat sekitarmu, di balik ucapan seseorang selalu ada maksud tersembunyi. Di balik besarnya gelombang laut ada ketenangan dasar samudera, Setelah tabir tanah, ada cerita rahasia untuk dibuka. Sudah lumrah bahwa ada yang tersirat di balik yang tersurat.

0 komentar:

Posting Komentar