Kita tidak menulis bias disebabkan oleh banyak sekali alasan. Tapi yang pasti, alasan utamanya adalah : TIDAK MENULIS :D
Apa yang menyebabkan orang tidak menulis? Ya bisa jadi karena tidak tau mau nulis apa (tidak punya materi), mungkin karena terlalu sibuk, atau karena tidak punya media tulis (mesin tik atau komputer), atau mungkin dia tidak punya imajinasi (sebab imajinasi adalah sumber tulisan yang luar biasa berharga). Dari berbagai alasan tersebut, satu sumber Utama enggannya seseorang buat nulis adalah KETIADAAN NIAT UNTUK MENULIS.
Kalo sudah ada niat, maka kendala media (alat bahan menulis) akan diatasi segera. dia akan memaksanakn diri beli computer, atau minimal menyediakan pulpen dan kertas. Mudah sekali bukan sebetulnya. Pernahkah kamu bayangkan para ilmuwan, ulama, cendikiawan, pelajar zaman dulu….ketika mesin tik saja belum ditemukan. Mereka menulis huruf demi huruf, kata demi kata menggunakan pena. Sebuah tradisi yang telah lama ditinggalkan oleh generasi milenial yang sudah gandrung menyukai media tulis digital.
Nah, adakalanya niat ada, tapi seringkali alpa menulis. Bisa jadi sebetulnya seseorang punya banyak materi untuk dia tulis, tapi ketika mau nulis dia disibukkan oleh aktivitas lain. Amat mungkin inspirasi tulisan itu datang ketika sedang makan, tapi karena media tulisnya sedang jauh dari jangkauan maka aktivitas menulis itu jadi tertunda. ini yang sering menimpa saya. Dengan kata lain, kita TIDAK MELAKUKAN UPAYA SENGAJA untuk duduk rapi dan memposisikan diri untuk konsentrasi menulis!
Padahal para kolumnis, mereka yang aktif nulis sehingga menghasilkan banyak buku dan artikel, selalu menyediakan waktu khusus untuk menulis. Waktu special yang sengaja disediakan agar mereka bisa duduk manis dan focus menulis. Bahkan meskipun tidak ada ide untuk menulis..waktu special tersebut tetap disediakan dan mereka duduk seolah menunggu datangnya ilham yang kemudian akan mengerakkan jari jemari mereka. Mereka paham betul pentingnya WAKTU MENULIS tersebut. Sehingga dalam kondisi apapun, di manapun, sehat-sakit, sibuk-santai, kaya-miskin, rame-sepi, tetap berupaya menyempatkan duduk di depan alat tulis.
Ini adalah solusi Jitu! sebab kalo tidak begini, maka kita hanya punya 'sisa waktu' saja buat nulis. Sisa waktu yang belum tentu tersedia setiap hari, sisa waktu yang ga jelas kapan datangnya dan berapa banyak jumlahnya. Sisa waktu yang bisa jadi bener2 sisa dari tenaga dan kesibukan yg kita punya sehingga sisa waktu itupun cuma lewat diisi oleh hiburan atau berleha-leha. Kalo sudah begitu kan...impian menjadi penulis, impian buat punya buku, impian buat punya tulisan cuma bakal jadi angan-angan.
Sesudah itu, sesudah kita canangkan waktu khusus untuk menulis sebagai ikhtiar kita mendisiplinkan diri, semoga Allah swt memberi kita kekuatan, imajinasi, ide2 segar, ilmu, kecerdasan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berkesan, bermanfaat buat sebanyak-banyaknya umat.
Ini adalah solusi Jitu! sebab kalo tidak begini, maka kita hanya punya 'sisa waktu' saja buat nulis. Sisa waktu yang belum tentu tersedia setiap hari, sisa waktu yang ga jelas kapan datangnya dan berapa banyak jumlahnya. Sisa waktu yang bisa jadi bener2 sisa dari tenaga dan kesibukan yg kita punya sehingga sisa waktu itupun cuma lewat diisi oleh hiburan atau berleha-leha. Kalo sudah begitu kan...impian menjadi penulis, impian buat punya buku, impian buat punya tulisan cuma bakal jadi angan-angan.
Sesudah itu, sesudah kita canangkan waktu khusus untuk menulis sebagai ikhtiar kita mendisiplinkan diri, semoga Allah swt memberi kita kekuatan, imajinasi, ide2 segar, ilmu, kecerdasan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berkesan, bermanfaat buat sebanyak-banyaknya umat.
2 komentar:
Sudah 2020 bro...gak nulis lagi...
nulis di blog lain bro
Posting Komentar